Monday, April 26, 2004

..seatbelt.. seatbelt.. seatbelt..

Tadi gua baca di pikiran rakyat on line hari ini soal seatbelt. Di sana di katakan :
Berkaitan dengan itu maka pihak kepolisian akan bertindak tegas bila ditemukan ada pengendara tidak menggunakan seatbelt karena mereka dianggap telah melanggar pasal 61 Undang- Undang Lalu Lintas, dan akan didenda senilai Rp 1 juta, atau kurungan selama satu bulan penjara.
In my humble opinion, penggunaan seatbelt itu merupakan kesadaran pribadi pengguna kendaraan, seandainya setiap pengendara mengetahui fungsi dari seatbelt secara otomatis dia akan memiliki kesadaran untuk menggunakan seatbelt. Jika seorang pengemudi itu merupakan pengemudi yang baik maka dia akan mengetahui apa yang terbaik yang harus dia lakukan. Peraturan mengenai seatbelt ini sudah ada sejak taun 1992 kemaren, dan sampai sekarang pelaksanaannya di tunda tunda terus, apakah ini betul betul suatu peraturan yang penting atau tidak? Penting atau Tidak bukan Baik atau tidak, karena menurut pendapat gua penggunaan seatbelt itu baik adanya. hanya seberapa pentingnya sehingga harus di masukan kedalam suatu perundangan dan di kenai sanksi yang lumayan juga denda 1 juta rupiah atau kurungan satu bulan penjara.
Kemudian di berita itu juga disebutkan setelah di analisa ternyata pada saat terjadi kecelakaan kendaraan, banyak orang yang terluka parah gara-garanya tidak mengunakan sabuk pengaman.. once again in my humble opinion : mengapa tidak di analisa penyebab kecelakaan kendaraannya? Kadang gua merasa jengkel sama traffic di bandung, terutama dengan angkutan kota yang seringnya "only the driver and GOD knows" when it will pull over or turn left and turn right..belum lagi kalau "nge tem" tunggu muatan bisa sampai dua atau tiga mobil berbaris di pinggir jalan, sehingga jalan yang seharusnya bisa di lalui oleh 3 buah mobil jadi hanya 1 buah mobil saja yang bisa lewat dan hal itu sudah di anggap sesuatu yang "wajar" Kadang di daerah yang rame gua liat ada polisi berdiri dengan santainya di depan para angkutan kota yang sedang "nge tem" menunggu penumpang tanpa melakukan tindakan apa2. Pengalaman yang pernah gua alami waktu di perempatan jalan, lampu stopan hijau dan gua berada di lajur kanan karena gua mau belok ke kanan, gua sudah kasih tanda belok, tiba tiba dari belakang ada angkutan kota ngebut dengan klason yang memekaknya telinga *TINNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN* nyalib dari sisi kanan gua dan begitu melewati mobil gua langsung berbelok ke kiri otomatis gua rem mendadak donk tapi dengan santainya sang kondektur yang bergelantungan di pintunya melambaikan tangannya seolah olah dia baru melakukan sesuatu hal yang hebat. Jengkel banget rasanya kalau dia mau belok ke kiri kenapa harus mengambil lajur kanan, emang di jalan itu lajur kiri sudah penuh dengan angkutan kota lainnya yang nge tem, jadi biar pun lampu setopan hijau mereka tetap santai diam di tempat. Tapi bukan begitu caranya langsung menyusul dari kanan padahal mobil gua dah jelas2 mau belok ke kanan.. Heran rasanya melihat pemerintah malah sibuk ngurusin soal seatbelt bukannya bikin penegasan soal tata tertib di jalan. what do you think?

No comments: