Tuesday, August 17, 2004

Nikmatnya Kerikil di Jalan

Nikmatnya Kerikil di Jalan

Pagi pagi udah ada yang kirim sms : Bangun bangun waktunya upacara bendera, Merdeka!!! hehehe padahal gua lagi mau menikmati indahnya hari libur.. kapan lagi bisa bobo dengan santai tanpa ada gangguan :D libur kali ini tetap banyak yang di kerjain juga, mulai dari mencuci sampai berkunjung ke rumah teman.

Sepanjang jalan gua liat banyak orang yang sedang ikutan lomba, ada yang lomba panjat pinang, lomba makan kerupuk, yang paling gua perhatiin adalah lomba marathon, ada anak kecil yang tidak putus asa, padahal hari lagi panas panasnya tapi dia tetap berlari dengan penuh semangat, jadi kepikiran soal perjuangan mencapai tujuan.

Banyak orang mengatakan bahwa kepuasan itu terkait dengan tercapainya keinginan. Bila demikian adanya, maka tentu lebih banyak orang terbelenggu dalam belitan ketidakpuasan. Bayangkan, sebelas pemain bola membutuhkan berjam-jam latihan hanya untuk sekian menit pertandingan. Bahkan ketika sebuah goal tercipta, mereka harus segera kembali berlaga. Kepuasan itu hanya sempat dirayakan tak lebih dari beberapa detik saja. Apakah sebelum goal kemenangan tercipta sebelas pemain itu dalam keadaan tertekan, dan penuh ketidakpuasan?Kepuasan tidak harus tergantung pada berhasil atau gagalnya tujuan. Kepuasan adalah soal hati yang ada di dalam, bukan panas teriknya matahari di luar. Kepuasan adalah soal bagaimana kita bisa menerima yang terjadi ini apa adanya. Bila kita paham bahwa berjalan menuju tujuan adalah tujuan juga, maka kepuasan akan kita temukan di setiap lubang dan kerikil jalan kita.