Thursday, December 02, 2004

upgrade yourself

Kemaren gua ngobrol sama seseorang yang sudah 8 tahun berturut turut mencapai posisi MDRT di sebuah insurance. Gua bertanya bagaimana dia bisa sukses sehingga bisa hit MDRT 8 tahun berturut turut. Dia menjawab, "saya ga cuma menjual insurance dateng ke client lalu nawarin kamu butuh insurance ga? Kalau cuma seperti itu saya ga bakal bisa seperti sekarang ini. Saya menjadi konsultan keuangan para client saya. Insurance company itu banyak, semua
nawarin produk yang kurang lebih samalah, semuanya juga bagus, agen insurance juga banyak, karena itu saya ga bisa nawarin dengan cara cara standard, karena sudah banyak yang seperti itu, maka saya memikirkan cara supaya saya mempunyai nilai lebih dari agen yang lain. Lagian saya mementingkan relationship, kamu harus pinter baca kebutuhan setiap orang.
Orang lebih senang di kasih apa yang dia butuhkan walaupun barang itu tidak terlalu bagus daripada kamu kasih barang bagus tapi yang tidak dia butuhkan sama sekali. Menawarkan sesuatu sama seseorang, itu bisa kamu ibaratkan ingin bertamu ke rumahnya. Kamu kan musti membuka pintu pagarnya dulu, kemudian masuk ke halaman rumahnya, lalu membuka pintu depan, masuk ke ruang tamu, kalau tuan rumah makin percaya sama kamu, kamu bisa masuk lebih dalam lagi ke ruang keluarga dan kalau hubungan kamu dengan tuan rumah sudah dekat banget kamu kan bisa langsung masuk ke kamarnya. Seperti itulah prinsipnya kalau kamu mau menawarkan sesuatu, ga mungkinkan ke orang yang kamu kenal selintas kamu begitu datang ke rumahnya langsung masuk ke kamarnya bisa bisa kamu di usir. Begitu juga kalau mau menawarkan sesuatu, seperti saya nawarin insurance, bisa saja dia butuh insurance pada saat itu, tapi seandainya saya langsung to the point bisa batal semua transaksi karena yah seperti itu, saya masuk rumah orang dan langsung mengacak acak kamarnya yah pasti di usir lah.
Karena itu pertamanya harus membangun relationship dulu, buat mereka percaya sama kamu baru setelah itu kamu mau bicara apa juga pasti di dengarkan. Itu kuncinya, bikin orang percaya sama kamu maka semua akan berjalan dengan lancar. Upgrade yourself."

Belakangan ini begitu banyak orang yang meningatkan gua akan hal ini. Kalau mau sukses.. upgrade yourself.

Gua jadi inget cerita tentang pemain piano.
Bayangkan 500 orang penonton duduk di hadapan panggung dengan sebuah piano besar terletak di atas panggung tersebut. Tiba tiba dari belakang panggung keluar seseorang yang tidak pernah belajar dan tidak tahu apa apa tentang musik. Sesudah tepukan dari penonton mereda, dia dengan agresif mulai menghentakan jari jarinya di atas tuts piano yang mengakibatkan keluarnya kombinasi suara piano yang benar benar menyakitkan telinga. Pada awalnya, penonton memandang kebingungan ke sekeliling ruangan dengan penuh rasa tidak percaya. Sepuluh menit kemudian, karena mendengar dentaman piano yang menyakitkan telinga itu, penonton mulai protes. Dalam beberapa menit kemudian teriakan protes menghujani pemain piano itu yang kemudian dengan tenang berdiri lalu membungkuk dan memberikan penghormatan ke penonton lalu menghilang ke belakang panggung. Seiring dengan menghilangnya si pemain piano yang gila itu, seorang pemain piano yang memiliki pengalaman hampir sepuluh tahun memasuki panggung. Dia dengan metodis dan sempurna memainkan
komposisi indah ciptaan Mozart. Ketika dia selesai memainkan komposisinya, penonton berdiri dan memberikan tepukan yang meriah kepadanya saat dia membungkuk dua atau tiga kali memberikan penghormatan kemudian meninggalkan panggung. Di dalam ruang ganti, si pemain piano yang ahli memperhatikan bahwa si pemain piano yang pertama tadi dengan lembut bersenandung sendiri sambil membetulkan dasinya sebelum beranjak pergi.

Meskipun si pianis yang ahli ini agak enggan menanyakan persoalan ini, rasa ingin tahunya tidak dapat ditahannya lagi. Dia tersenyum pada pemain piano yang pertama itu lalu bertanya,"Maafkan kalau saya mengganggu. Tetapi, saya perhatikan Anda tidak merasa tersinggung atas apa yang terjadi di luar sana. Saya ingin bertanya pada Anda, bagaimana rasanya di paksa turun dengan cemoohan seperti itu? Maksud saya bukankah hal itu sangat memalukan?"

Pemain piano yang pertama itu menjawab dengan santai, "Oh tidak. Saya tidak memasukkan cemoohan itu ke dalam hati. Piano itulah yang seharusnya malu"


Barangkali salah satu unsur yang menarik dari sifat manusia adalah kecenderungan untuk meletakkan kesalahan pada orang lain atau pada kondisinya. Kadang gua juga suka begitu, tidak melihat kekurangan diri seperti pemain piano yang pertama itu dan dengan santainya berkata seharusnya piano itu yang malu padahal piano hanyalah sebuah alat yang bisa bagus kalau kita
mainkan dengan bagus dan jelek kalau kita tidak bisa mainkannya. Sebenernya seberapa sering kita bersikap seperti itu? langsung menyimpulkan hal ini jelek hanya berdasarkan perkataan orang orang seperti pemain piano yang pertama itu.. karena dia tidak bisa bermain piano dengan baik dia bilang seharusnya piano itu yang malu, piano nya yang jelek..
Kembali lagi untuk perenungan diri gua sendiri.. keyakinan gua semakin bertambah bahwa everything happend for a reason.. for a good reason. Tuhan telah membukakan jalan buat gua, berhentilah menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan tapi coba lah untuk melihat ke diri sendiri.. upgrade yourself.


Jika Anda tidak dapat mengubah nasib, ubahlah sikap anda ~ Amy Tan

No comments: