Thursday, November 13, 2003

salah seorang teman bilang gini:
I believe in luck, orang kerja keras tanpa luck sama aja sama bohong. Jadi buat apa kamu kerja keras kalau ga ada luck sama aja sama boong kerja terus tanpa hasil.
hmmm terus terang pendapatnya kurang bisa gua terima sih. karena hanya sebagian kecil dari orang yang kaya itu karena beruntung..sedikit sekali jika di bandingkan dengan yang sukses karena kerja keras dan disiplin diri. tapi seringnya orang melihat yang sedikit itu, akhirnya keberuntungan jadi di anggap faktor yang paling utama padahal belum tentu. Setuju kalau orang bilang ada orang yang sudah kerja keras banting tulang tapi hasilnya tetap segitu aja, malah banyak yang seperti itu. Orang yang berhasil karena kerja keras juga banyak sayangnya orang lain melihatnya sebagai suatu keberuntungan bukan di lihat proses dia bisa seperti itu dari mana asalnya.
jadi inget sama satu cerita:

A dan B adalah sepasang sahabat yang hidup di suatu desa yang tidak memiliki sumber mata air. Satu satu nya sumber mata air terdekat adalah sebuah sungai yang jaraknya 20 km dari desa mereka. A dan B mempunyai ide bagus mereka pergi ke sungai itu dan membawa air dengan ember untuk di jual pada penduduk desa. Pertama tama mereka masing masing cuma bisa membeli satu buah ember sebagai modal pertama tapi lambat laun mereka bisa membeli satu buah ember lagi, untuk menambah frekuensi jumlah penjualan air mereka. dalam Benak A jika dia melatih otot-ototnya sehingga dia bisa membawa ember yang lebih besar dan lebih cepat maka jumlah penghasilan yang dia peroleh dapat terus bertambah, oleh karena itu A bekerja keras supaya dapat menempuh jarak dari sungai ke desa secepat mungkin sehingga dapat memperoleh keuntungan yang makin besar. Dalam benak B dia juga ingin memperoleh hasil yang lebih dari apa yang sudah dia peroleh, namun dia berpikir alangkah lebih baiknya jika membuat suatu saluran irigasi dari sungai ke desa sehingga air bisa mengalir dah dia bisa menjual lebih banyak air tanpa harus cape- cape lagi mengakut ember air bolak balik dari sungai ke desa. B membagi pikirannya dengan A dia mengajak A untuk bersama2 membangun saluran air itu bersama sama di waktu senggang mereka. A menolak gagasan B dia pikir wah untuk apa cape cape bikin saluran air nanti orang desa keenakan lebih baik kita perbesar ember- ember kita atau mulai menggunakan gerobak dorong untuk mengangkut lebih banyak lagi air. B memutuskan untuk mengerjakan saluran itu seorang diri. Sementara A berhasil mengumpulkan lebih banyak uang karena dia melakukan apa yang dia pikirkan membawa air dengan ember2 yang lebih besar. B tetap membawa air dengan ember-ember ukuran normal tapi setiap sore dan di waktu akhir pekan B selalu menyediakan waktu untuk membangun saluran airnya. Hingga suatu hari.. saluran air B selesai, sementara fisik A sudah menurun karena dia memaksakan diri membawa air sebanyak yang dia mampu setiap hari. B akhirnya memperoleh keuntungan yang lebih banyak karena lebih ember air per hari yang dapat dia jual ke warga desa melalui saluran air yang dia bangun dan dia tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga lagi untuk membawa air dari sungai menuju ke desa. di masa tua nya B dapat menikmati hidup santai dan uang terus mengalir sementara A tidak lagi memperoleh penghasilan karena dia sudah tidak sanggup membawa ember2 air dari sungai ke desa.

cerita yang bagus.
sekarang balik ke pertanyaan di atas. orang yang kerja keras tapi tetap biasa2 aja malah ga ada hasilnya bisa kita bilang orang itu seperti A dalam cerita di atas. kerja keras itu bagus, tidak ada yang dapat di peroleh dengan mudah, tapi kalau kita bilang B itu beruntung, wah.. jelas tidak.. B juga bekerja keras, dia bekerja keras membangun saluran air dari sungai ke desa, tapi kerja keras B tidak sia sia.
Tinggal kembali pada diri kita sendiri, mau menjadi seperti siapa? A atau B? karena itu sangat penting bagi kita untuk menentukan tujuan kita, visi kita, apa sih yang kita inginkan, lalu pikirkan apakah dengan apa yang telah kita lakukan sekarang itu bisa mewujudkan impian kita .. cita - cita kita? atau kita mau cukup berpuas diri seperti A yang berpikir hasil yang di terima sudah cukup dan jika ingin hasil lebih kita harus bekerja lebih giat lagi? atau kita mau bekerja mencari cara lain seperti B? kadang orang tidak mau meninggalkan kehidupan nyamannya karena takut akan resiko, jadi cuma di lihat keuntungan singkat, sementara apa yang bisa di peroleh jauh dari pada itu... jadi balik lagi dah.. hidup hanyalah sebuah pilihan.
kita berusaha sebaik mungkin dan gua percaya Tuhan selalu memberkati orang-orang yang mau berusaha.


No comments: